Suluah.id -- Dalam gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-28 Sumbar, Panitia menggelar lomba kategori Musabaqah Qiraat Sabaah Mujawwad dan Tilawah Al-Quran. Apa perbedaan keduanya?
Mengenai perbedaan antara qiraat dan tilawah, Ketua Dewan Hakim MTQ Nasional, Dr. Ahmad Muhajir mengatakan bahwa, tilawah merupakan seni membaca Al-quran secara indah.
Sementara Qiraat adalah cara pengucapan setiap kata ayat-ayat Al-Quran melalui jalur-jalur penuturan tertentu. Di mana aliran atau mazhab membaca Al-quran ada tujuh dan tetap mengacu pada bacaan yang dituturkan Rasulullah SAW.
“Para imam qiraat tetap mengacu pada bacaan yang disandarkan oleh Rasulullah SAW,” kata Muhajir dari Kemenag Sumbar kepada media.
Muhajir menambahkan sesuai dengan namanya, yaitu Qiraat Sab’ah yang berarti qiraat yang tujuh. Qiraat yang bersumber dari imam yang berbeda.
“Kalau MTQ sebelumnya hanya memperlombakan dua jenis qiraat yaitu Imam Nafi’ dan Imam Ibnu Katsir. Untuk tahun ini tambah satu jenis qiraat yaitu Imam Abu Amar,” kata Muhajir.
Muhajir menjelaskan masing-masing peserta harus menguasai tiga jenis qiraat ini. Karena peserta tidak bisa memilih qiraat mana yang akan ditampilkannya. Jadi peserta di lot untuk menentukan qiraat mana yang akan ditampilkan.
Untuk kriteria penilaian, Muhajir mengatakan bidang tajwid, fashahah, lagu dan suara merupakan unsur-unsur yang dinilai dalam lomba tilawah dan qiraat. Namun, khusus untuk qiraat, unsur tajwid ditambah dengan farsyul huruf dan fashahah ditambah dengan kaidah usuliyah.
Cabang Lomba Musabaqah Qiraat Sabaah Mujjawad Dewasa MTQ Nasional Ke-28 yang diselenggarakan di Venue Utama Masjid Raya Sumatera Barat. Diikuti 45 peserta dari seluruh kafilah se-Indonesia.
Ketua Koordinator Venue, H. Syahrizal mengatakan sampai hari ini, perlombaan berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. Seluruh peserta yang telah terjadwal, hadir tepat waktu kecuali yang berhalangan karena gangguan kesehatan. (***)