Suluah.id - Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengharapkan agar "Nagari Tageh" yang diluncurkan di Solok Selatan, Selasa, bisa menjadi percontohan bukan hanya di provinsi itu, melainkan juga di Indonesia.
Hal ini disampaikannya ketika meninjau dan meresmikan rumah isolasi "Nagari Tageh" guna penanganan COVID-19 di Nagari Kapau Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo Kabupaten Solok Selatan.
"Mudah-mudahan Nagari Tageh COVID-19 yang kita tinjau hari ini bisa menjadi percontohan di Indonesia, terutama di Sumbar," kata Irwan Prayitno yang hadir bersama Rektor Universitas Andalas Yuliandri.
Gubernur secara khusus juga memberikan apresiasinya kepada Dr. Andani Eka Putra, Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas beserta rekan-rekan yang telah membantu untuk mendorong pelaksanaan Nagari Tageh tersebut.
"Saya telah baca konsep Nagari Tageh yang disusun Dr. Andani dkk, dan saya setujui untuk dilaksanakan di Solok Selatan sebagai percontohannya," ujarnya.
Irwan menjelaskan bahwa konsep nagari tageh adalah konsep yang melibatkan semua unsur yang ada di nagari yakni TNI, Polri, tokoh masyarakat, pemuda/i, alim ulama, Cadiak Pandai, serta para mahasiswa yang berasal dari nagari tersebut.
Menurutnya keterlibatan seluruh unsur masyarakat adalah bentuk modal sosial, termasuk untuk membantu kebutuhan pasien, mulai dari beras, gula, minyak goreng, lauk pauk dan lainnya.
"Ini sebagai bentuk kesiapan nagari, dan seluruh unsur masyarakat dalam penanganan kasus pandemi COVID-19," bebernya.
Pjs Bupati Solok Selatan Jasman Rizal mengapresiasi Wali Nagari di kabupaten itu yang punya komitmen terhadap upaya pencegahan, penanganan kasus COVID-19.
"Ini tak lepas dari dorongan dr Amdani, dan komitmen nagari untuk menyediakan rumah isolasi dan menghidupkan budaya saling menolong bagi pasien COVID," jelasnya.
Sebelumnya, Dr. Andani mengatakan bahwa edukasi paling bagus dimulai dari tingkat nagari. Perguruan tinggi, katanya membantu mengisi konsepnya dan melibatkan semua unsur masyarakat, TNI/Polri, Pemda, serta mahasiswa di nagari tersebut.
"Ini kita sebut gerakan semesta menghadapi COVID-19, dimana semua orang terlibat aktif untuk mewujudkannya," katanya.
Nagari Tageh, menurutnya bukan hanya terkait kesehatan, tetapi juga masalah ekonomi, sosial budaya, pangan, dan juga pendidikan, dengan melibatkan perguruan tinggi sebagai konseptor, sekaligus sebagai pelakunya di lapangan.
"Perguruan tinggi melalui para mahasiswa di nagarinya kita mintakan untuk menjadi tulang punggung dalam membantu Wali Nagari. Memberikan pengetahuan dan mendampingi langsung di lapangan," terangnya.
Andani menambahkan bahwa konsep Nagari Tageh ini bukanlah pertama kali di Sumbar.
"Sudah ada yang membuatnya. Namun kita melihat perlunya sinergi yang lebih optimal lagi dan pengayaan konsep, dan mensinergikannya dengan konsep yang ada," katanya.
Disamping meninjau dan meresmikan rumah isolasi di Nagari Kapau Alam Pauh Duo, gubernur juga menghadiri Pencanangan Hari Kesatuan Gerak PKK KB-Kesehatan serta peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang digelar di obyek wisata Hot Water Boom Pauh Duo.
Turut hadir Rektor Universitas Andalas Yuliandri, Pjs. Bupati Solok Selatan Jasman Rizal, Komandan Kodim (Dandim) 0309/Solok Letkol Arm Reno Triambodo, Kapolres Solok Selatan AKBP Tedy Purnanto, Kajari Solsel M.Bardan, Ketua DPRD Solsel Zigo Rolanda, Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Etna Estelita, Kadis Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi, Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas Andani Eka Putra, Direktur Nagari Development Centre (NDC) Unand Erigas Eka Putra, pengurus TP-PKK serta sejumlah OPD Propinsi dan kabupaten. (ril)