suluah.id -- Air telah lama digunakan sebagai sarana pengobatan yang ampuh sejak dahulu kala. Masyarakat Mesir kuno telah memakai air sebagai sarana pengobatan. Seorang dokter terkenal zaman itu Amenhotep menganggap air sebagai unsur penting dalam setiap resep obat yang dibuatnya untuk pasien. Hal ini membuat sibuk Perdana Menteri Raja Zausar, pemilik tangga pyramid yang berlokasi di Saqqara, Giza.
Dalam kedokteran Yunani, Epicurus ( 460-370 SM) berusaha membebaskan ilmu-ilmu medis dari tahayul dan memformatnya atas dasar ilmu pengetahuan.
Kemudian muncul Galen (131-201 SM), spesialis pertama dalam sejarah yang berhasil mengatasi berbagai penyakit. Sekitar 500 ribu penulis buku kedokteran dan filsafat merujuk pada sosok ini. Galenos juga merintis ilmu fisiologi eksperimental. Ia menjadi dokter pribadi Raja Mark Orillian, dan merupakan orang pertama yang memberi resep alami dengan air.
Orang-orang Romawi dan Byzantium pun terbiasa menempuh cara-cara mandi uap, pijat, dan penyembuhan alami dengan memanfaatkan air.
Budaya ini pun mereka bawa hingga ke wilayah-wilayah jajahan mereka. Seperti halnya di kota bersejarah di Qerthaj, Tunisia, terdapat peninggalan abad Ke-2 Masehi. Disana kita akan menemukan sebuah kesatuan sistem yang komprehensif dalam proses pengobatan alami serta pembugaran tubuh dengan air.
Ketika itu, peradaban Islam mulai mencuat, membawa cahaya kemajuan pada sektor keilmuan dan kedokteran, dan berjaya sepanjang masa-masa kegelapan Eropa hingga abad ke-16.
Hingga kini, perpustakaan kedokteran internasional diwarnai oleh banyak karya-karya besar para tokoh pada masa tersebut, seperti Abu Bakar Ar Razi (865-925 M) yang menulis 12 buku kedokteran.
Abu Hasan Ibnu Sina (980 M) dengan bukunya yang terkenal "Al Qanun", Abu Qasim Az- Zahrawi (936-1014 M) , seorang dokter dari Spanyol dengan bukunya "At-Ta'rif Li Man 'Ajaza 'An at-Ta' lif" sebanyak 30 jilid. Dan pada jilid ke 30 ditulis tentang berbagai penyakit serta cara pengobatan alami yang dilakukan dengan menggunakan air.
Dalam prakteknya, menggunakan air dingin untuk mengatasi demam merupakan petunjuk kenabian. Bahwa suhu yang panas pada badan dapat disembuhkan dengan menggunakan zat lawannya, dingin.
Penyembuhan dengan cara ini merupakan upaya pertolongan pertama agar penderita terhindar dari kondisi yang lebih parah, khususnya pada saat demam.
Beberapa cara penyembuhan yang dapat dilakukan yang berkaitan dengan air, antara lain, minum empat gelas air putih begitu terbangun untuk shalat subuh.
Selanjutnya berhenti mengonsumsi makanan selama 45 menit setelah minum air, baru kemudian menyantap sarapan. (Dihimpun dari berbagai sumber)