Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Barat Yozarwardi mengatakan pihaknya saat tengah menyusun surat himbauan untuk Bupati dan Wali Kota di Sumatera Barat menyikapi cuaca panas yang berlangsung cukup lama ini.
"Saya akan mengeluarkan surat himbauan untuk 19 kabupaten dan kota. Tujuannya bupati dan wali kota bisa menindaklanjuti hingga ke tingkat camat, lurah atau kepala desa, agar risiko karhutla bisa diatasi," katanya, Selasa 22 Februari 2021.
Ia mengaku bahwa dengan kondisi cuaca panas di Sumatera Barat, potensi karhutla sangat mungkin terjadi. Seperti halnya beberapa daerah telah terjadi karhutla.
Menurutnya meski lahan yang terbakar termasuk belum dalam kondisi cangkupan yang luas, tapi langkah antisipasi perlu dilakukan dimulai dari pedesaan.
"Lurah atau Kepala Desa harus mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan pembakaran lahan maupun pasca panen. Karena akan sangat berisiko bila kegiatan itu dilakukan, bisa berdampak buruk, seperti halnya karhutla," tegasnya.
Yozarwardi menegaskan selain telah mempersiapkan surat himbauan, dia juga turut melibatkan Masyarakat Peduli Api di sejumlah desa di Sumatera Barat. Peran mereka sebagai komunitas dari Dinas Kehutanan, akan dapat memperpanjang mulut pemerintah hingga ke pedesaan.
Komunitas Masyarakat Peduli Api itu tersebar di daerah rawan terjadi karhutla. Seperti di Kabupaten Pesisir Selatan, Agam, Pasaman Barat, Dharmasraya, Limapuluh Kota, dan Pasaman.
"Mereka sangat dibutuhkan perannya. Saya berharap semua pihak aktif untuk memantau kondisi dampak dari cuaca panas yang terjadi di Sumatera Barat," pintanya.
Tidak hanya itu, patroli dari Dinas Kehutanan juga akan dilakukan untuk daerah-daerah rawan karhutla Seperti di Kabupaten Pesisir Selatan, Agam, Pasaman Barat, Dharmasraya, Limapuluh Kota, dan Pasaman.
Dikatakannya bicara soal hot spot (titik api) hingga tiga hari ini, ada 12 titik api yang terpantau. Hanya saja tidak dalam kondisi yang mengkhawatirkan atau dari segi warna, bukan menunjukan titik api berwarna merah, melainkan berwarna kuning.
"Kalau berwarna kuning itu titik apinya tingkat kepercayaannya rendah. Semoga dengan adanya upaya antisipasi ini, situasi karhutla di Sumatera Barat tidak memburuk," harapnya.(rel)