Iklan

Stasiun Pulau Air, Setelah 44 Tahun Mati Suri Kini Beroperasi Kembali

Admin
14 Februari 2021, 17:56 WIB




Suluah.id -- Sudah 44 tahun, Stasiun yang dulunya cukup sibuk itu mati suri. Namun pada hari Rabu, 10 Februari 2021, Stasiun Pulau Air, Padang, Sumatera Barat, kembali beroperasi . 

Stasiun tertua di Ranah Minang akan kembali mengangkut penumpang. 

"Hari ini stasiun ini beroperasi kembali. Kereta Minangkabau Ekspress yang semula melayani rute Bandara Internasional Minangkabau-Padang diperpanjang jadi BIM-Pulau Air," kata Kepala Humas PT KAI Divre II Sumbar, Ujang Rusen Permana, di Padang, Rabu (10/2), sebagaimana dikutip dari Antara.

Ujang juga mengatakan bahwa pengaktifan kembali stasiun yang ditetapkan sebagai cagar budaya itu memiliki nilai strategis sebagai jalur transportasi di Sumatera Barat. Sebab, Stasiun Pulau Air memberikan kemudahan bagi wisatawan yang mendarat di BIM untuk mengakses beberapa objek wisata unggulan Kota Padang.

Wisatawan akan dipermudah dengan tersedianya transportasi kereta api untuk mengunjungi destinasi wisata populer di Padang, seperti Kota Tua dan Marina di Pelabuhan Muaro, serta Pantai Padang.

Selain itu, beberapa hotel berbintang juga berada tidak jauh dari lokasi stasiun, sehingga memudahkan wisatawan yang akan menuju BIM tanpa harus khawatir dengan kemacetan.

"Wisatawan yang ingin pergi surfing ke Mentawai juga makin dekat mengakses kapal di Pelabuhan Muaro," katanya.

Ujang mengungkapkan, nantinya akan ada enam keberangkatan Kereta Minangkabau Ekspress setiap hari melalui Stasiun Pulau Air, menuju BIM yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.





Tarif yang ditetapkan Rp 10 ribu jika tujuan akhir adalah BIM. Sementara jika tujuan akhir stasiun sebelum BIM, maka tarif hanya Rp 5 ribu.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan melalui Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Barat, menyelesaikan reaktivasi jalur kereta api dari Padang ke Pulau Air dengan jalur kurang lebih 2,7 kmsp.

Lingkup kegiatan reaktivasi ini antara lain adalah penggantian rel 33 dengan rel 54 dan sterilisasi jalur KA di Km 0+000 s/d 2+950 km, termasuk spoor satu di emplasement Stasiun Padang. Kemudian, pembangunan Stasiun Tarandam dan fasilitas pendukungnya, peningkatan jembatan BH 36 Km 1+793 bentang 15 M antara Stasiun Padang-Stasiun Pulo Air dan pembangunan/pemugaran Stasiun Pulo Air yang merupakan cagar budaya.

Pulau Air atau yang populer dengan Stasiun Pulau Aie, merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Pasa Gadang, Padang Selatan. Stasiun ini merupakan stasiun pertama yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda di Kota Padang, Sumatera Barat.

Stasiun yang menghubungkan Kota Padang hingga Sawahlunto ini dibangun secara bertahap pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Stasiun Pulau Air dibangun untuk jalur pengangkut batu bara dan penumpang dari penambangan Ombilin Kota Sawahlunto, salah satu daftar Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO.

Pada masa kejayaannya, Stasiun Pulau Air memberangkatkan kereta api sebanyak empat kali perjalanan. Namun, pada tahun 2007, Pemerintah Kota Padang resmi menetapkan stasiun ini sebagai cagar budaya berdasarkan inventaris Balai Pelestarian Cagar Budaya No. 69/BCB-TB/A/01/2007. (Antara) 
 
Komentar
Mari berkomentar secara cerdas, dewasa, dan menjelaskan. #JernihBerkomentar
  • Stasiun Pulau Air, Setelah 44 Tahun Mati Suri Kini Beroperasi Kembali

Iklan