Menu tradisional yang populer ditawarkan antara lain rendang, gulai, soto, dendeng balado, dan gulai kepala ikan kakap disertai sambalado atau dikenal sebagai sambal balado di pulau Jawa.
Kelihaian masyarakat Minangkabau dalam mengolah makanan, menjadikan seluruh bagian dari sapi atau kerbau mulai dari otak, lidah, jeroan, buntut, sampai kulit, mampu diolah menjadi masakan yang lezat.
Cita rasa yang gurih dan nikmat membawa rendang, salah satu menu khas masakan Padang mendapat penghargaan sebagai makanan terlezat di dunia.
Kebiasaan merantau warga Ranah Minang menjadi awal penyebaran dan popularitas masakan khas ini, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga negara tetangga di rumpun Melayu seperti Malaysia dan Singapura.
Seperti yang tertulis dalam literatur abad ke-19, masyarakat Minang biasa melakukan perjalanan menuju Selat Malaka hingga ke Singapura yang memakan waktu sekitar satu bulan melewati sungai, kemudian laut. Untuk bekal di perjalanan maka para perantau menyiapkan makanan yang tahan lama, salah satunya rendang.
Berdasarkan penafsiran sejarah, cara yang sama dilakukan orang Minang pada abad ke-16 ketika meneroka atau membuka kampung baru di pantai timur Sumatera hingga Malaka, Malaysia, dan Singapura.
Inilah beberapa restoran padang yang populer di Singapura.
Sabar Menanti
Di Singapura, ada beberapa kedai makanan yang menjual menu halal khas Minangkabau ini. Salah satu yang paling tua adalah restoran Sabar Menanti. Telah berdiri sejak akhir tahun 1960, Sabar Menanti berlokasi di sepanjang jalan Palmer wilayah kampung Glam.
Pemilik dari restoran ini yaitu Hajah Rosemah binti Mailu. Orang asli Minangkabau yang pindah ke Singapura pada tahun 1940.
Menu yang cukup disukai pengunjung adalah rendang, perkedel dan ayam korma. Perkedel menggunakan kentang dari Belanda. Sedangkan ayam korma terbuat dari ayam dengan bumbu saus cabai hijau dan kunyit.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai hidangan lain, seperti ikan bakar, dendeng balado, dan ayam bakar. Semua dapat disantap dengan harga bervariasi mulai Rp50 ribu. Restoran buka mulai pukul 8:00 hingga 18:00.
Hajah Maimunah
Kedai nasi Padang enak lainnya di Singapura dimiliki Hajah Maimunah di Jalan Pisang. Restoran ini menjual makanan Melayu namun dengan bumbu mirip masakan Padang. Menu andalannya antara lain tahu telur, siput sedot, ayam merah, rendang, dan paru balado.
Ada sekitar 40 menu yang dihidangkan di sini, misalnya sotong hitam, ayam bakar, lemak siput, juga ada perkedel sampai sop buntut. Harga rata-rata sekitar Rp90 ribu sampai Rp150 ribu. Restoran yang telah berdiri sejak awal tahun 1990 ini buka sejak pukul 7:00 dan tutup pukul 20:00.
RM Minang Kandahar
Belum puas? Langsung saja ke Rumah Makan Minang yang terletak di Jalan Kandahar. Merintis usaha sejak 1954 lokasi yang terletak dekat Mesjid Sultan ini kerap membuat pengunjungnya antre untuk bisa menikmati menu yang dihidangkan.
Beragam masakan, termasuk sotong masak hitam, ayam balado hijau, ikan bilis goreng, paru balado, dan rendang daging sapi tersedia di sana. Untuk porsi makan berdua siapkan uang sekitar Rp200 ribu. Buka hari Senin sampai Jumat jam 7 pagi hingga 8 malam. Sedang hari Sabtu dan Minggu tutup jam 5 sore.
Rumah makan ini juga tutup saat hari raya Idulfitri dan Iduladha. Silakan datang sebelum jam makan siang jika tidak ingin kehabisan.
Sinar Pagi
Ingin mencicipi masakan Padang dengan cara saji khas Kapau? Mampir ke restoran Sinar Pagi di Circular Road, di belakang Boat Quay, Clark Quay. Tempat ini punya dua cabang lain di Bukit Merah dan kedai pertamanya di daerah Geylang Serai Market. Ragam lauk pauk siap dinikmati dengan racikan kuah dan sambal nikmat.
Sinar Pagi Nasi Padang dibuka oleh Haji Nasir Kiram pada sekitar tahun 1960 setelah pindah dari Bukit Tinggi ke Singapura. Kedai pertama dibuka di Geylang Serai Market hingga saat pasar tersebut dibangun ulang kedai pindah ke lantai dua. Pada tahun 2000 kedai berkembang dengan membuka cabang barunya di Circular Road.
Menu andalannya adalah jeroan seperti babat kalio, rendang limpa, dan paru goreng. Aneka sambal juga terhidang seperti sambal balacan, sambal balado hijau, dan sambal ikan. Harga setiap menu rata-rata Rp30 ribu.
Warong Nasi Pariaman
Satu lagi, Warong Nasi Pariaman, yang telah berdiri sejak tahun 1948. Berbeda dengan restoran lain, makanan di sini punya citarasa kurang pedas. Restoran awal dikelola oleh keluarga Haji Isrin, yang semula berupa kedai kopi di jalan Kandahar.
Menu yang disukai adalah ayam bakar, rendang, ikan bakar dan sambal goreng dengan potongan tempe. Pilihan menu lain ada juga ikan balado yang tidak pedas, karena lebih banyak menggunakan saus tomat. Disarankan datang ke restoran ini sebelum siang hari untuk mendapatkan menu lengkap.
Untuk harga, tersedia paket menu yang dimulai dari Rp80 ribu sampai yang paling mahal Rp110 ribu. Juga tersedia paket menu untuk pernikahan, pertemuan bisnis dan lainnya. Restoran kini berlokasi di jalan North Bridge, buka setiap hari pukul 7:30-20:00. (Dari : Lokadata)