Suluah.id -- Harga emas menguat lagi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang reli untuk hari keempat berturut-turut, setelah angka pertumbuhan pekerjaan Amerika Serikat (AS) minggu lalu yang mengecewakan membebani dolar dan mendorong ekspektasi bahwa suku bunga acuan akan tetap rendah.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, terangkat 6,3 dolar AS atau 0,34 persen menjadi ditutup pada 1.837,60 dolar AS per ounce. Ini adalah penyelesaian kontrak teraktif tertinggi sejak 10 Februari.
Akhir pekan lalu Jumat (7/5/2021), emas berjangka melonjak 15,6 dolar AS atau 0,86 persen menjadi 1.831,30 dolar AS, setelah melambung 31,4 dolar AS atau 1,76 persen menjadi 1.815,70 dolar AS pada Kamis (6/5/2021), dan terkerek 8,3 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.784,30 dolar AS pada Rabu (5/5/2021).
"Jumlah pekerjaan AS yang mengecewakan akhirnya memicu putaran short-covering algoritmik," kata Ahli Strategi Komoditas TD Securities, Daniel Ghali.
Juga mendukung logam mulia adalah kembalinya discretionary capital yang mengalir ke emas bersama dengan permintaan fisik yang kuat dari China dan India bulan lalu sebelum penguncian di India, tambah Ghali.
Data penggajian (payrolls) non-pertanian AS pada Jumat (7/5/2021) menunjukkan pertumbuhan pekerjaan secara tak terduga melambat pada April, mendorong dolar ke level terendah dalam lebih dari dua bulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya mencapai level terendah 2,5 bulan semalam.
Angka pekerjaan yang lebih rendah dari perkiraan mengganggu harapan investor akan pemulihan yang menderu di ekonomi terbesar dunia dan bahwa Federal Reserve (Fed) AS mungkin akan memperketat kebijakan lebih awal dari yang diperkirakan.
Bank sentral AS telah berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah sampai inflasi dan lapangan kerja meningkat. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
"Apa yang hilang dari kenaikan harga baru-baru ini dan akan dibutuhkan untuk menghidupkan kembali reli adalah partisipasi para pencari aset aman (safe-haven)," kata Analis Carsten Menke, Julius Baer, dalam sebuah catatan.
Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 1,5 sen atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 27,492 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 11 dolar AS atau 0,88 persen menjadi ditutup pada 1.265,50 dolar AS per ounce. ( rilis )