Suluah.id -- Hasil penelitian mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) menyatakan bahwa daun wungu (Graptophylum pictum L. Griff) bermanfaat untuk mengobati ambeien obat penurun kadar gula darah.
Daun wungu (Graptophyllum pictum (L) Griff ) termasuk tumbuhan perdu tegak, banyak ditanam sebagai tanaman pagar. Disebut daun wungu, karena daunnya memang berwarna ungu kemerahan atau marun.
Menurut dr Setiawan Dalimartha, dokter praktisi terapi herba, warna ungu ini menandakan kandungan flavonoidsnya. Senyawa ini berkhasiat sebagai antioksidan dan antiradang.
Tanaman ini diduga berasal dari Papua, dan kini sudah tersebar di seluruh Indonesia. Dijumpai di dataran rendah sampai 1.250 meter di atas permukaan laut, di iklim kering atau lembab, serta di tempat-tempat terbuka.
Penyebarannya cukup luas mengingat tanaman ini dikenal di berbagai tempat di Indonesia dengan berbagai nama: daun wungu atau demung (Jawa), handeuleum (Sunda), karotong (Madura), puding (Melayu), daun putri (Ambon), kabi-kabi (Ternate), dan temen (Bali).
Tanaman ini termasuk familia Acanthaceae atau keluarga jeruju-jerujuan. Tinggi pohon bisa mencapai 3 meter, batang bundar, kulit berlendir. Daun berbentuk lonjong, ujungnya runcing, tepi daun rata, letak daun berhadapan.
Bunganya indah berwarna lembayung (keunguan) tersusun dalam rangkaian berupa tandan yang tumbuh pada ujung-ujung tangkai dan berbunga sepanjang tahun. Buahnya memiliki 2 biji yang berbentuk bulat.
Jenis tanaman ini ada yang berdaun hijau, berdaun belang, dan berdaun ungu kemerahan, Yang sering dipakai sebagai obat adalah varitas yang berwarna ungu kemerahan. Di dalam daun banyak mengandung lendir, zat pahit berupa senyawa alkaloid, tanin, sitosterol, glikosida, pektin, alkohol, formiat, dan steroid. Rasanya tawar dan bersifat mendinginkan.
Khasiat senyawa aktif dalam daun wungu
Dijelaskannya, dalam tubuh manusia enzim a-glukosidase membantu memecah rantai polisakarida pada ikatan a(1-6) di setiap titik percabangan yang tidak dapat dipecahkan oleh enzim amilase.
“Aktivitas enzim ini menghasilkan polimer a(1-4) tak bercabang dan satu glukosa,” ujarnya.
Endah Lasmadiwati, praktisi terapi alamiah dari Kebun Tanaman Obat Taman Sringanis mempunyai pengalaman meyakinkan dalam menggunakan daun wungu sebagai peredam wasir yang termasuk resep herba warisan leluhur yang sangat diandalkan.
“Sangat manjur untuk mengobati bengkak, misalnya wasir, juga bengkak payudara saat awal menyusui pada ibu yang baru melahirkan,” penjelasan Endah.
Dalam ramuannya, praktisi herba yang kini sudah memproduksi ekstrak herba ini menambahkan irisan temulawak dan asam jawa . Temulawak untuk membantu pembersihan perut dan menambah serat, sedangkan asam jawa bisa berperan sebagai laksatif atau pencahar /peluruh yang memang sudah terbukti manjur sejak zaman dulu.
“Bisa ditambah bunga rosella agar rasanya lebih segar, jua berkhasiat sebagai sumber antioksidan untuk mempercepat penyembuhan,” lanjutnya.
Sarjono O. Santoso dan B. Dzulkarnaen dari bagian farmalogi FKUI dan Puslit Farmasi DEPKES: telah melakukan penelitian efek rebusan daun wungu terhadap wasir. Hasilnya menunjukkan, rebusan daun wungu dapat menghilangkan gejala wasir derajat 2, kondisi yang belum terlalu parah.
Potensial menyembuhkan wasir
The Journal on Indonesian Medical Plant 2000 menyatakan bahwa daun wungu berpotensi kuat menyembuhkan gangguan wasir, yang biasa dikenal dalam masyarakat dengan sebutan ambeien. Ini disebabkan adanya kandungan flavonoid, steroid, alkaloid non toksik, saponin, glikosid, dan lendir yang bisa merangsang dinding usus serta emolient yang bersifat melunakkan feses.
Adanya saponin dan lendir menjadikan daun wungu sebagai pencahar ringan dan pelembut. Kandungan steroid mempunyai efek antiinflamasi/ antiradangn. Lebih jauh dr Setiawan Dalimartha menambahkan, kandungan steroidnya juga berkhasiat antiradang dan meredakan pembengkakan.
Wasir yang bengkak dan meradang, bila disertai BAB keras, tentunya akan menimbulkan penderitaan. Daun wungu bisa mengatasi sembelit dan radang yang menyebabkan pembengkakan wasir, sekaligus melembutkan feses dan kulit sekitar anus. (Dihimpun dari berbagai sumber)