Suluah.id -- Sejatinya sebagai seorang pemuda, dituntut memiliki pemikiran yang kreatif dan luas. Dari pemikiran itulah nantinya akan menimbulkan sebuah ide dan gagasan yang mungkin saja tidak hanya berguna bagi diri sendiri namun bisa berguna bagi orang lain.
Seruang Group’s, merupakan sebuah ruang kreatif yang bergerak di bidang seni visual, dan tentunya merupakan salah satu contoh implementasi ide dan gagasan dari pemikiran kreatif Rizky Alfadly (26), lulusan S1 Design Komunikasi Visual di Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.
Mengupas apa itu Seruang Group’s, Kominfo berkesempatan mewawancarai Rizky untuk mengetahui lebih jauh mengenai perjalanan badan usaha yang kini dia tekuni.
Rizky menjelaskan, Seruang awalnya digagas untuk nama sebuah organisasi yang diberi label Ruang Baca dan Kreativitas Komunitas Seruang. Komunitas ini tujukan menampung anak-anak yang tidak mendapat kesempatan mengikuti pendidikan di sekolah formal. Namun tujuan awal gagasan itu masih belum terealisasi lantaran beberapa faktor. Salah satunya faktor ekonomi dan pengetahuan yang belum memadai.
Untuk itu, sebagai langkah awal penggagas, Rizky melakukan beberapa strategi guna mewujudkan gagasan tersebut. Dengan cara membangun sebuah ruang kreatif yang nanti hasilnya akan digunakan untuk mencicil segala keperluan materi Komunitas Seruang.
Ruang Kreatif Seruang mulai bergerak pada saat pagelaran iven kesenian akademik terbesar di Indonesia, dan ISI Padang Panjang menjadi tuan rumah. "Waktu itu saya membuat disain kaos dengan modal Rp. 300.000 untuk diperjualbelikan di iven tersebut. Hal yang tidak diduga berawal dari sini. Awalnya saya mengira baju yang saya jual akan laku hanya sekitar puluhan hingga belasan pcs. Tapi Tuhan berkehendak lain. Tiga hari disain kaos itu saya promosikan, pesanan melonjak hingga mencapai ratusan pcs,” tuturnya.
Memulai dengan keterbatas fasilitas dan modal yang hanya Rp. 300.000, dan design baju yang diproduksi masih mengunakan jasa orang lain, siapa sangka dengan penghasilan dari lonjakan pesanan yang diterimanya waktu itu, ternyata bisa menjadi modal bagi Rizky membeli sebagian alat yang dipergunakan untuk memproduksi produknya sendiri.
Seiring waktu dan ketekunan Rizky menjalankan usahanya, kini Ruang Kreatif Seruang tidak hanya bergerak pada bidang produksi kaos saja. Pada tahun 2018, Rizky mulai mengembangkan ruang kreatif ini bidang disain grafis (graphic design), promosi produk, dokumentasi kegiatan, sablon manual dan digital, disain buku dan majalah, dan kerajinan tangan (craft). Dari sanalah nama Ruang Kreatif Seruang berubah menjadi Seruang Group’s.
“Seruang Group’s tidak pernah mempunyai pekerja atau karyawan tetap untuk mengerjakan pesanan. Yang saya lakukan, ketika mendapat pesanan yang banyak, saya hanya mengajak teman-teman mahasiswa di sekitar saya, yang kebetulan pada saat itu tidak mempunyai pekerjaan. Untuk proyek yang tergolong membutuhkan keahlian khusus, saya mencari mitra kerja yang juga masih berstatus mahasiswa. Ini saya lakukan guna memberikan wadah bagi mahasiswa-mahasiswa mengasah kreativitas, keahlian dan juga bisa menambah penghasilan bagi mereka,” jelasnya.
Ini merupakan bukti dari kerja keras Rizky. "From Zero to Hero", mungkin pantas menjadi gambaran Seruang Group's saat ini. Dengan keterbatasan saat merintis, kini bisa manjadi lahan pekerjaan dan ruang kreativitas bagi banyak orang.
Bukan hanya di Padang Panjang saja, Seruang Group’s juga sudah menerima pesanan dari luar daerah, seperti Bandung, Batam, Pekanbaru dan Jambi. Tercatat pada tahun 2018, Seruang mendapat pesanan kurang lebih 1.000 pcs. Meningkat pada tahun 2019 sebanyak kurang lebih 2.000 pcs, dan sempat menurun pada tahun 2020 lantaran pandemi Covid-19.
Rizky mengaku, apa yang kini dijalaninya, bukan hanya semata-mata memikirkan keuntungan saja, tapi tetap pada gagasan awalnya. Apa yang dirintis bertujuan untuk mewujudkan keinginannya mendirikan “Ruang Baca dan Kreatifitas Komunitas Seruang”. (*)
