Suluah.id - Siang segera berganti sore. Syaiful nampak hanya bisa duduk termenung di trotoar. Sementara di dekatnya satu unit kendaraan minibus masih terparkir.
Pantai Padang tidak lagi ramai seperti biasanya. Debur ombak jelas terdengar bunyinya. Tak ada lagi suara anak yang riang bermain di pinggir pantai. Syaiful yang sedari tadi duduk menunggu kendaraan yang datang hanya bisa memandangi ombak yang menari, seakan sedang mencoba menghibur hatinya yang tengah galau.
Sejak PPKM Darurat diberlakukan di Padang, seluruh objek wisata di Padang ditutup. Pelancong tidak dibolehkan mendatangi Pantai Padang, Pantai Air Manis, maupun sejumlah tempat wisata lainnya. Syaiful yang menggantungkan hidupnya menjadi tukang parkir di Pantai Padang hanya bisa pasrah. Sementara anaknya baru saja masuk sekolah, butuh keperluan kelengkapan sekolah. Dapurnya pun terancam tak berasap.
“Indak ado ba urang, langang bana kini (Tidak ada seorang pun, sepi sekali di sini),” katanya lirih sambil memandangi lautan lepas, Sabtu (17/7/2021).
Saat duduk menunggu kendaraan yang datang, Lurah Purus, Fajri Rahmad Ersya mendatanginya. Dirinya sempat kaget dan bertanya-tanya di dalam hati. Takut tidak dibolehkan lagi menjadi petugas parkir di pantai itu.
“Assalamualaikum pak,” kata Lurah Purus.
Salam dijawab Syaiful dengan cepat. Uluran tangan lurah tersebut dijawabnya. Lurah Fajri kemudian menyampaikan niat hatinya kepada Syaiful.
“Kami mandanga, kalau Pak sedang susah kini. Apolai Pantai Padang ditutuik, tantu langang. Kami datang kamari untuk menyerahkan bantuan untuak Pak (Kami mendengar kalau Pak sedang kesusahan saat ini. Apalagi Pantai Padang ditutup, tentunya sepi. Kami datang ke sini untuk menyerahkan bantuan untuk Pak),” jelas Lurah.
Lurah Purus menyerahkan amplop putih ke tangan Syaiful. Lelaki itu pun segera menerimanya. Wajahnya yang sedari tadi sedih langsung berubah. Senyumnya pun mengembang.
“Tarimokasih banyak pak Lurah, indak manyangko ambo do (Terimakasih banyak pak Lurah, tidak menyangka saya),” sebutnya sambil terbata-bata.
Lurah Fajri mengatakan, bantuan itu merupakan donasi dari salah satu yayasan yang ada di Padang. Bantuan yang berasal dari Yayasan Dar El Iman itu diserahkan kepada Syaiful yang terdampak PPKM Darurat di Padang. Syaiful yang bertugas sebagai juru parkir di Samping Panggung Budaya di Pantai Purus di objek wisata Pantai Padang mendapat bantuan karena selama ini terbilang rajin dan bekerja keras. Selain itu Syaiful juga cukup taat beribadah.
“Ketika mendapat kabar kalau pak Syaiful sedang kesusahan, kami segera mencoba mencari bantuan, alhamdulillah, kami langsung menyerahkan kepada beliau,” tutur Lurah itu yang didampingi sejumlah mahasiswa KKN Unand dan UNP.(Charlie Ch. Legi)