Iklan

Sosok Umi Latifah, Pejuang Wanita Pendiri Perguruan Diniyyah Puteri Payakumbuh

19 Desember 2021, 12:09 WIB
Bangunan eks Diniyah Putri Payakumbuh


#suluah -- Umi Latifa adalah sosok yang berperan penting dalam sejarah perguruan Diniyyah Puteri Payakumbuh. Bangunan ini dirancang oleh Tuan Rahib dan Tuan Gindo (saudara laki-laki dari Umi Latifa) yang mulai dibangun saat Umi Latifa masih menempuh pendidikan di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. 

Bangunan ini memiliki gaya kolonial yang sangat kental. Terlihat pada bagian dinding yang kokoh dan tebal, serta jendela dan pintu yang berukuran besar dan lebar. Dan pada bagian pintu masuk juga dihiasi relif klasik Eropa yang dipadukan dengan ragam hias.


Perguruan ini selesai dibangun pada tahun 1932 bertepatan dengan tamatnya Umi Latifa dalam menimba ilmu di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang sebagai alumni pertama. Kemudian Umi Latifa mendirikan sekolah yang sama dengan almamaternya  yang beroperasi pada tahun 1932-1974. Perguruan Diniyyah Puteri Payakumbuh merupakan cabang pertama dari Padang Panjang.

Latifah, semasa hidupnya merupakan tokoh pendidikan yang gigih berjuang mendirikan Diniyah Puteri di kota ini. Ia lahir tahun 1911 dan meninggal  1970,  dalam usia 59 tahun. Sayangnya, sejak Latifah wafat, Diniyah Puteri tak berkembang dan tak ada yang melanjutkannya.    Saat itu, almarhum Latifah dimakamkan  keluarganya,  dihalaman Diniyah atau rumahnya sendiri, yang sekarang ditempati Apotik Bhakti Farma dan klinik sejumlah dokter spesialis.


Umi Latifa meninggal tanggal 11 Maret 1970. Semenjak meninggalnya Umi Latifa sebagai pemimpin dan guru, maka secara berangsur-angsur perguruan ini ditinggalkan muridnya. 

Pada bagian kantor perguruan ini, sempat dijadikan oleh Buya Abas (suami Umi Latifa) untuk mengajarkan Tafsir Hadist. Kemudian pada tahun 1975 gedung mulai dikontrak oleh Kemenag, berganti menjadi tempat les privat My Brother oleh Mr. Rus, kemudian dikontrak oleh BRI dan sampai sekarang bangunan ini dipakai oleh Apotik Bhakti Medika Farma.

Umi Latifah sendiri merupakan pejuang wanita asal Koto nan Gadang, Kecamatan Payakumbuh Utara . Oleh karena itu, atas keinginan keluarga, makam almarhum Latifah dipindahkan pemko dari halaman rumahnya di Simpang Benteng ke Taman Bahagia di kawasan  TMP Kusuma Bangsa, Jalan Pahlawan Payakumbuh, Jum’at (12/6/2015) . 


Pemindahan makam, sehubungan dengan rencana pekerjaan  Jalan Sudirman Payakumbuh, tahun ini. Keterangan  Camat Payakumbuh Utara Nofriwandi, SH, kesepakatan pemindahan lewat musyawarah yang dipimpin langsung Walikota Riza Falepi bersama sejumlah anggota keluarga, seperti dr.Halim Wajdi Abbas (70 th), Salman Kandis (66 th) dan  Huadi Abbas (64 th).  Musyawarah dilakukan di atas Masjid Baitul Salam Koto Baru Balai Janggo, yang juga dihadiri Lurah dan pengurus LPM serta tokoh masyarakat setempat.


Saat pembongkaran dan penggalian makam, selain disaksikan sejumlah keluarga almarhum, juga dihadiri Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Payakumbuh,  Idris, Camat Payakumbuh Utara Nofriwandi, Kabid Bina Marga Zul Arman, Lurah dan pengurus LPM Kelurahan Koto Baru Balai Janggo serta puluhan masyarakat.


Pemindahan makam Latifah ke Taman Bahagia di TMP Kusuma Bangsa, dinilai cukup tepat. Masyarakat akan semakin mengenal tokoh pejuang pendidikan nasional, almarhum  Latifah, ucap Ketua KAN Koto nan Gadang, H.I. Dt. Rajo Muntiko Alam. 


Semangat perjuangan Latifah dalam mendirikan Diniyah Puteri, seyogianya diteladani generasi muda Payakumbuh, dan diharapkan ke depan, makin banyak lahir Latifah-Latifah baru di kota ini, simpulnya.


Lokasi eks Diniyah Putri Payakumbuh saat ini berada di : Jl. Ade Irma Suryani,No 2 Simpang Benteng, Kec.Payakumbuh Utara.(*) 

Foto :  @rellaelcimardiah (Pegiat Budaya Kota Payakumbuh)
Sumber data : Bidang Kebudayaan Disparpora Payakumbuh @iko_payokumbuah
dan dihimpun dari sumber lainnya. 
Komentar
Mari berkomentar secara cerdas, dewasa, dan menjelaskan. #JernihBerkomentar
  • Sosok Umi Latifah, Pejuang Wanita Pendiri Perguruan Diniyyah Puteri Payakumbuh

Iklan