Iklan

Bahaya 𝙈𝙞𝙠𝙧𝙤𝙥𝙡𝙖𝙨𝙩𝙞𝙠 𝙙𝙞 𝘼𝙞𝙧 𝙈𝙞𝙣𝙪𝙢 𝙆𝙞𝙩𝙖 bagi Kesehatan

14 Mei 2022, 09:41 WIB


suluah.id -- Sebagian besar dari kita mengandalkan air minum dalam kemasan, baik sekali pakai maupun isi ulang. 

Berdasarkan “Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga Indonesia” oleh Kementerian Kesehatan pada 2020 menunjukkan sebanyak 31,1 persen rumah tangga mengonsumsi air isi ulang, dan 10,7 persen mengonsumsi air kemasan. Di perkotaan, air dalam kemasan diminum oleh 16 persen rumah tangga. 

Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan konsumsi air yang berasal dari air ledeng atau pipa yang hanya 14,4 persen.

Belakangan muncul masalah baru, air dalam kemasan galon telah tercemar partikel mikroplastik. 

Ini berdasarkan hasil uji yang dilakukan oleh Tempo pada beberapa merek kemasan air minum berbahan polikarbonat pada April 2022  lalu.

Hasilnya benar-benar mengejutkan, mikroplastik berjumlah 23 juta partikel per liter dengan konsentrasi 0,2 ppm dan bobotnya 0,3 miligram dalam setiap 1,5 liter air. 

Pengujian ini melengkapi pengujian Greenpeace sebelumnya yang menemukan 95 juta partikel per liter dan 85 juta partikel per liter pada dua sampel galon sekali pakai berjenis polyethylene terephtalate (PET).

Tempo juga menguji enam air dalam dua merek air kemasan PET 600 mililiter. Hasilnya pada merek A ditemukan 37 partikel per milimeter kubik dan pada merek B ditemukan 31 partikel per milimeter kubik. Jika merujuk pada penelitian Greenpeace, konsumen terpapar mikroplastik sebanyak 0,378-9,450 miligram per hari.

Jauh hari, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hendak mengatur ambang batas mikroplastik daalm galon air kemasan. Namun, peraturan ini ditentang oleh industri air minum kemasan yang merasa pengaturan itu diskriminatif karena hanya mengatur galon yang mengandung bisphenol-A sebagai bahan plastik polikarbonat. 

𝗔𝗽𝗮 𝘀𝗮𝗷𝗮 𝗯𝗮𝗵𝗮𝘆𝗮 𝗠𝗶𝗸𝗿𝗼𝗽𝗹𝗮𝘀𝘁𝗶𝗸 𝗯𝗮𝗴𝗶 𝘁𝘂𝗯𝘂𝗵 𝗸𝗶𝘁𝗮? 

Partikel mikroplastik yang dihasilkan dari proses penguraian styrene secara alami apabila tidak sengaja masuk dan terakumulasi dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti masalah sistem saraf, gangguan pendengaran, hingga kanker.

Mikroplastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.

Mari kita berikhtiar selalu untuk hidup sehat alami sebagai investasi berharga dimasa depan. (Dari berbagai sumber) 

Komentar
Mari berkomentar secara cerdas, dewasa, dan menjelaskan. #JernihBerkomentar
  • Bahaya 𝙈𝙞𝙠𝙧𝙤𝙥𝙡𝙖𝙨𝙩𝙞𝙠 𝙙𝙞 𝘼𝙞𝙧 𝙈𝙞𝙣𝙪𝙢 𝙆𝙞𝙩𝙖 bagi Kesehatan

Iklan