Iklan

Berikut Tradisi Maarak Katik di Sijunjung Saat Hari Raya Idul Fitri

17 Mei 2022, 09:32 WIB


Suluah.id - Setiap daerah punya tradisi unik tersendiri dalam merayakan hari raya Idul Fitri. Seperti Warga Kenagarian Aia Angek, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung yang menggelar tradisi religi yang dinamakan oleh masyarakat setempat Tradisi 'Maarak Katik'. 


Tradisi 'Maarak Katik' merupakan kebiasaan turun temurun sebagai bentuk penghargaan kepada khatib dan alim ulama yang ada di Nagari Aia Angek.


Setiap daerah punya tradisi unik tersendiri dalam merayakan hari raya Idul Fitri. Seperti Warga Kenagarian Aia Angek, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten Sijunjung yang menggelar tradisi religi. Tradisi religi tersebut dinamakan masyarakat setempat 'Maarak Katik'. Tradisi 'Maarak Katik' merupakan kebiasaan turun temurun sebagai bentuk penghargaan kepada khatib dan alim ulama yang ada di Nagari Aia Angek.



Menurut Ketua Lembaga Kerapatan Adat Minangkabau (LKAM) Kabupaten Sijunjung, Epi Radisman mengatakan Maarak Katik sudah menjadi agenda tahunan bagi warga Nagari Aia Angek.


"Kegiatan sudah menjadi agenda tahunan dengan mengarak khatib dan alim ulama keliling Nagari sebagai bentuk penghormatan," katanya. 


Epi melanjutkan tradisi 'Maarak Katik' dilaksanakan setelah melakukan puasa Syawal.


"Dilaksanakan setelah puasa Syawal atau masyarakat disini menyebutnya 'puaso anam' (puasa enam.red)," tambahnya.


Dalam tradisi Maarak Katik juga dilakukan lomba silat tradisional antar anak Nagari Aia Angek. 


Adapun kegiatan “Maarak Katik” Nagari tersebut sudah merupakan kalender keagamaan adat istiadat bagi warga Nagari Aie Angek yang dilaksanakan secara rutin diperingati tiap tahun.


Kegiatan “Ma’arak Katik” kebiasaan masyarakat Nagari Air Hangat Kecamatan Sijunjung merupakan suatu tradisi dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Alim Ulama yang ada dinagari tersebut.


Pelaksanaanya dilakukan setelah warga melaksanakan puasa sawal ataupun warga Air Hanggat menyebut setelah puaso 6 (enam). Dalam pelaksanaan kegiatanya, “Katik” (Khatib) diarak keliling nagari setelah acara usai warga melanjutkan acara lomba silat tradisional.


Menariknya lagi, dalam acara tersebut juga diadakan pertandingan pencak silat tradisional dalam Nagari Air Hangat, tradisi yang tidak lapuak dek hujan dan tidak lakang dek paneh.  (Rel/bd) 

Komentar
Mari berkomentar secara cerdas, dewasa, dan menjelaskan. #JernihBerkomentar
  • Berikut Tradisi Maarak Katik di Sijunjung Saat Hari Raya Idul Fitri

Iklan