Iklan

Pernah Kena Masuk Angin? Begini Cara Mengatasinya

06 Juli 2022, 14:32 WIB

suluah.id - Dikalangan masayarakat Indonesia , kita sering mendengar istilah “Masuk Angin“. Kata “Masuk Angin” sering disebut saat kita merasa kedinginan, kembung, pegal-pegal otot dan sendi, buang gas terus menerus, dan batuk-pilek mendera tubuh kita.

Kerap kali kita memakai jaket yang tebal saat berkendara motor dengan tujuan, supaya “enggak masuk angin”..mereka mungkin beranggapan bahwa “angin” tersebut dapat masuk lewat pori-pori tubuh kita.

Dan dengan mekanisme “entah bagaimana” dapat menimbulkan keluhan-keluhan tidak enak seperti yang telah disebutkan di atas.
 
Sebenarnya dalam istilah kedokteran, tidak ada istilah “masuk angin”, dan berbagai keluhan yang disebutkan diatas memang dapat ditimbulkan oleh cuaca dingin atau perubahan cuaca yang ekstrem. Namun tidak seperti yang telah dipikirkan oleh banyak orang awam, bahwa ada angin yang masuk ke dalam tubuh kita.

Cuaca yang dingin dapat menimbulkan mekanisme “vasoconstricion“ dimana terjadi penyempitan pembuluh darah kita. Hal ini mekanisme untuk menghambat pengeluaran kalor berlebihan dari tubuh, sehingga tidak terjadi Hipotermi.

Karena vasokonstriksi (penyempitan) pembuluh darah ini dapat mengakibatkan peredaran darah di tubuh kita kurang lancar, sehingga hasil metabolisme, dan Asam laktat terakumulasi pada otot-otot kita. Akibatnya pegal-pegal dan seluruh tubuh kita menjadi tidak enak.
 
Selain itu, cuaca yang dingin juga mengakibatkan “perlambatan dari gerak peristaltik saluran pencernaan kita, sehingga gas yang ada di saluran cerna kita tertampung sehingga dapat menjadi kembung. Perut terasa penuh. Ditambah lagi mungkin aja terjadi yang namanya “Aerophagi” (Makan angin).

Nah, ini mungkin yang sering kita alami bila kita berkendaraan motor, atau naik Roller Coaster, tapi sambil buka mulut (mangap), akibatnya banyak angin yang tertelan oleh kita, sehingga kita kenyang dengan angin (kembung-red).
 
Parahnya lagi, Cuaca yang dingin, dapat mengakibatkan rambut-rambut sel di saluran pernafasan kita lambat untuk bergerak.

Padahal fungsi pergerakan tersebut adalah untuk mengeluarkan lendir dan bakteri serta virus. Akibat dari gangguan fungsi rambut-rambut di saluran nafas ini, kita akan mudah terkena infeksi saluran nafas atas, seperti: batuk, pilek, dan lain-lain.

Nah, obat-obat, jamu-jamu yang “wes..ewes..ewes. .bablas anginnya” hanya berfungsi mengeluarkan udara dalam saluran pencernaan (jadi sering buang gas), dan menghangatkan badan karena banyak mengandung jahe.
 
Tapi, kalo jamu-jamu yang diperuntukkan untu pegal-pegal badan, sebaiknya jangan digunakan. Karena sebagian besar mengandung Steroid dan obat penghilang sakit non steroid (NSAID), yang dapat mengakibatkan banyak komplikasi lain, seperti: sakit lambung, bahkan sampai lambungnya mengalami kebocoran.
 
Apakah kerokan dibolehkan? Jika sudah terbiasa dengan terapi kerokan, silahkan dimanfaatkan terapi ini. Dengan terapi kerokan, tubuh kita akan menghasilkan zat endorfin. Yang mampu membantu meningkatkan imunitas tubuh kita.

Dengan kerokan, tubuh kita akan mengeluarkan zat “endorfin” yaitu sejenis morfin namun endogen (dihasilkan tubuh), sebagai mekanisme pertahanan terhadap rasa nyeri.

Penyakit ini bisa muncul akibat kurang tidur, telat makan, atau sering begadang. Selain itu, masuk angin bisa disebabkan oleh paparan suhu ekstrem, kelehahan setelah aktivitas berat, dispepsia, atau infeksi virus dan bakteri.


Ada beberapa obat masuk angin alami yang bisa dibuat dengan bahan rumahan secara mudah dan tanpa mengeluarkan banyak biaya. Obat Masuk Angin Alami 

1. Jahe 

Tanaman dengan nama latin zingiber officiale ini memiliki kandungan seperti kalori, karbohidrat, serat, protein, lemak, gula, asam folat, zat besi, kalium, vitamin B3, vitamin B6, vitamin C, vitamin B2, magnesium, fosfor, dan zinc yang baik untk kesehatan.



Jahe efektif untuk meredakan mual, muntah, dan kondisi terkait masuk angin. Untuk mengonsumsinya bisa dilakukan dengan menyeduh jahe dengan air panas atau yang biasa disebut wedang jahe. Selain itu, jahe bisa langsung dikunyah atau dicampur ke dalam teh hangat.


2. Bawang Putih 

Bawang putih memiliki ragam khasiat untuk kesehatan. Umbi-umbian dengan nama latin Allium sativum ini mengandung senyawa belerang yang memasuki tubuh dari saluran pencernaan.



Selain itu, bawang putih mengandung senyawa allicin yang menyebabkan aroma khas bawang putih setelah dipotong atau digeprek. Bawang putih dapat mengobati tekanan darah tinggi, bronkitis, perut kembung, demam hingga masuk angin. 


3. Peppermint 


Peppermint sering digunakan sebagai bahan herbal untuk meredakan berbagai penyakit.


Minyak peppermint membantu melemaskan otot-otot lambung dan menjaganya dari kram atau kontraksi akibat masuk angin. Sebuah studi menyatakan bawah aromaterapi peppermint ampuh mengurangi rasa mual hingga 75 persen.


4. Kencur 

Kencur bisa mengurangi kembung. Caranya cuci kencur sampai bersih, tambahkan garam secukupnya. Bersihkan lagi kemudian rebus di air hangat. 




Cara lain adalah rebus 3 cm kencur dengan gelas air hangat. Tunggu sampai kencur meresap ke air. Kemudian minum larutan ini dua kali sehari untuk mencegah kembung.


5. Lemon 


Lemon dapat menjaga kekebalan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit. Data dari FoodData Central Departemen Pertanian Amerika Serikat menunjukan bahwa lemon mengandung vitamin C sebanyak 53 miligram atau sekitar 59% dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.



Menurut penelitian oleh Anitra C. Carr dan Silvia Maggini dalam jurnal “Nutrients”, vitamin C berkontribusi dalam pertahanan kekebalan tubuh dengan mendukung berbagai fungsi seluler dari sistem kekebalan bawaan dan adaptif. 

Vitamin C juga mendukung fungsi penghalang epitel untuk melawan patogen dan meningkatkan aktivitas pembersihan oksidan, sehingga berpotensi melindungi tubuh terhadap stres oksidatif. Kekurangan vitamin C menyebabkan gangguan kekebalan dan kerentanan yang lebih tinggi terhadap infeksi. 

6. Air Putih 


Air putih memiliki banyak manfaat untuk tubuh, salah satunya sebagai obat alami masuk angin. Ketika tubuh sedang tidak fit, seseorang harus tetap memenuhi cairan tubuh dengan cukup.


Air putih hangat juga diketahui bisa menyembuhkan flu dan batuk. Air putih hangat akan membuat hidung dan tenggorokan menjadi lega, sehingga tidur akan semakin nyaman dan nyenyak. Selain itu, air putih dingin bermanfaat untuk menurunkan suhu tubuh terutama saat demam. 

Air dingin juga akan mencegah dehidrasi saat demam. Anda bisa menambahkan perasan lemon dan garam untuk menambah elektrolit yang hilang saat demam. 


7. Istirahat yang Cukup Ketika masuk angin, 

Anda disarankan untuk meninggalkan sejenak aktivitas-aktivitas yang berat dan melelahkan. Anda bisa menggantinya dengan beristirahat yang cukup untuk memberikan kesempatan tubuh dalam memerangi infeksi virus. 




Dengan istirahat yang cukup, badan akan mengalami pemulihan dan bisa kembali fit. Dan kekebalan tubuh pun akan bisa meningkat.


8. Konsumsi Makanan Bergizi 


Saat masuk angin, mengonsumsi makanan bergizi dapat membantu tubuh mempercepat proses pemulihan. Jika masuk angin disertai dengan demam, flu, hidung tersumbat, dan sebagainya, 


Anda bisa mengatasinya dengan mengosumsi makanan berkuah, seperti sup ayam. Menurut studi yang diterbitkan dalam American Journal of Therapeutics, sup ayam mengandung carnosine yang membantu sistem imun melawan gejala influenza.


9. Terapi Bekam


Manfaat bekam sebagai metode pengobatan alternatif berbagai penyakit di atas berasal dari efeknya yang dapat melancarkan pembuluh darah, merangsang kinerja saraf, meningkatkan imunitas tubuh, dan membuat tubuh lebih rileks.



Terapi bekam merupakan salah satu pengobatan alternatif dari Timur Tengah dan Tiongkok yang telah dipraktikkan sejak ribuan tahun silam. Jenis terapi ini sering kali digunakan untuk meredakan rasa sakit di bagian tubuh tertentu. 

Terapi bekam dilakukan menggunakan cangkir khusus yang dapat menghasilkan tekanan, sehingga mampu menarik kulit dan mengeluarkan racun atau darah kotor. Cangkir tersebut biasanya diletakkan di bagian tubuh tertentu, seperti punggung, perut, lengan, bokong, atau kaki.
(budi)



Komentar
Mari berkomentar secara cerdas, dewasa, dan menjelaskan. #JernihBerkomentar
  • Pernah Kena Masuk Angin? Begini Cara Mengatasinya

Iklan