Suluah.id - Hewan dan tumbuhan, besar maupun mikroskopis, yang hidup di bumi memiliki ritme alamiahnya masing-masing tidak terkecuali manusia.
Ritme alamiah tubuh adalah siklus kerja organ-organ tubuh, bahkan termasuk mikro-organisma yang ada dalam organ pencernaan, dalam sehari-semalam (24 jam), misalnya tidur, aktif bekerja, dan metabolisme.
Secara umum ada dua ritme alamiah yaitu makhluk malam (nocturnal) dan makhluk siang (diurnal), walaupun ada diantaranya yang mampu beradaptasi dengan cepat berubah antara dua ritme tersebut. Ritme alamiah tubuh makhluk nocturnal berbeda dengan ritme alamiah makhluk diurnal.
Manusia adalah makhluk diurnal, karena manusia tidak memiliki kemampuan alamiah untuk melihat dalam gelap.
Memahami ritme alamiah ini menjadi sangat penting, hal ini merupakan prioritas pertama dalam 5 kualitas hidup sehat, karena "disrupsi" terhadap ritme alamiah ini sama saja dengan melawan hukum alam yang tidak akan kita menangkan.
Seperti melawan hukum gravitasi melompat dari atas gedung maka pasti akan jatuh.
Berbeda dengan binatang, manusia punya kemampuan "merekayasa" malam menjadi siang. Sejak ditemukannya listrik dan lampu, siang manusia menjadi lebih panjang. Apalagi ketika terkoneksi dengan dunia global, siang di belahan dunia lain menjadikan kesibukan tersendiri di bagian dunia yang seharusnya malam.
Sayangnya, manusia belum mampu merekayasa ritme kerja organ tubuhnya. Tubuhnya masih bekerja secara alamiah.
Namun, tubuh yang tidak sesuai dengan ritme alamiahnya menjadi bekerja tidak optimal bahkan rusak. Tubuh yang seharusnya mampu memelihara dirinya sendiri karena memang punya siklus untuk merawat dirinya: mengganti sel rusak dengan yang baru, memproduksi hormon-hormon, enzim, antibodi, dan sebagainya terganggu jadwal pemeliharaan tersebut karena ritme alamiahnya terganggu.
Karena gangguan tersebut, maka pemeliharaan diri sendiri oleh tubuh menjadi tidak optimal. Sesuatu yang tidak terawat maka tinggal menunggu rusaknya saja.
Jam biologis juga dikenal sebagai ritme sirkadian adalah mekanisme pengaturan waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara otomatis.
Menurut National Institute of Health jam alami pada tubuh ini mengikuti segala perubahan pada aktivitas fisik, mental, dan perilaku manusia dalam siklus 24 jam. Selain diatur oleh faktor alami di dalam tubuh manusia seperti saraf suprachiasmatic (SCN) pada otak, biasanya ritme ini dipengaruhi oleh kondisi cahaya di lingkungan sekitar seseorang.
Ritme sirkadian ini bisa menentukan siklus tidur, produksi hormon, suhu tubuh, dan berbagai fungsi tubuh lainnya.
Setiap organ tubuh Anda memiliki jadwal-jadwal tertentu untuk bekerja lebih maksimal atau justru beristirahat. Memahami jadwal dan ritme tubuh Anda sendiri akan sangat baik untuk membantu meningkatkan kinerja Anda sehari-hari.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa tidak semua orang memiliki jam biologis yang bekerja dengan cara yang sama. Beberapa orang cenderung mengalami puncak energi pada pagi hari. Akan tetapi, ada juga yang lebih aktif di jam-jam berikutnya.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan terganggunya jam biologis manusia. Perubahan zona waktu yang cukup drastis, jadwal kerja (shift) yang tak menentu, gaya hidup, serta masalah pencahayaan alami berisiko menyebabkan jam biologis Anda kacau.
Seperti halnya gangguan lain pada tubuh, jam biologis yang tidak wajar pun bisa menimbulkan komplikasi.
Terganggunya jam biologis manusia berisiko menyebabkan berbagai masalah seperti insomnia, obesitas, diabetes tipe 2 (kencing manis), depresi, dan bipolar disorder.
Selain itu, jam biologis yang berantakan juga berisiko memengaruhi daya tahan tubuh. Ini karena produksi protein yang dibutuhkan oleh sistem imun menjadi tidak selaras.
Maka, usahakan untuk selalu menepati jadwal yang sudah diatur secara alami oleh jam biologis Anda.( dihimpun dari berbagai sumber)
