Iklan

Ini Petunjuk Rasulullah Untuk Mengobati Diri Sendiri

27 Februari 2023, 09:41 WIB


Suluah.id - Nabi memberi petunjuk tentang cara mengobati diri beliau sendiri, keluarganya, dan para sahabatnya. Jenis obat yang digunakan Rasulullah g dan sahabat-sahabatnya tidak berupa campuran kimia yang biasa disebut eqrabadzain. Sebagian besar obat mereka adalah makanan sehat non kimiawi. Mungkin, mereka menambahkan bahan lain untuk membuat obat terasa lebih enak. 

Obat-obat ini lazim dikonsumsi penduduk beberapa bangsa seperti Arah, Turki, India dan bangsa-bangsa pengembara. Bangsa Romawi dan Yunani gemar menggunakan campuran bahan-bahan kimia sementara pengobatan di India secara umum berupa makanan sehat non-kimiawi.

Para ahli kesehatan setuju bahwa jika penyakit dapat diobati dengan makanan sehat, maka penggunaan obat sebisa mungkin dihindari. Jika terpaksa menggunakan obat, sedapat mungkin obat itu adalah obat sederhana. Tubuh akan dirugikan jika dokter memberikan obat kimia. 

Karena jika obat yang diberikan tidak bisa diterima tubuh atau tidak sesuai dengan penyakitnya, penyakit yang diderita tidak dapat sembuh. Sedangkan kelebihan dosis juga akan membahayakan kesehatan.

Dokter-dokter yang sudah berpengalaman sering mengguna- kan obat-obat sederhana yang hanya mengandung salah satu dari tiga unsur kesehatan. Obat seharusnya sama atau berkaitan dengan makanan yang biasa dikonsumsi pasien. Bangsa-bangsayang mengkonsumsi satu atau hanya sedikit jenis makanan sehat umumnya jarang menderita penyakit dan pengobatan mereka juga sederhana.

Orang-orang yang hidup di kota-kota dan makanannya kompleks membutuhkan obat kimia yang terdiri dari campuran beberapa unsur, karena sangat sesuai dengan penyakit mereka. Penyakit orang gurun dan stepa biasanya sederhana, dan obat yang sesuai untuk mereka pun obat-obatan yang sederhana. Ini adalah bukti yang sesuai dengan ilmu kedokteran.

Pengobatan Nabi memiliki unsur ilahiyah. Unsur ini mem- buat perbandingan antara pengobatan Nabi dengan pengobatan dokter mirip dengan perbandingan antara pengobatan dokter dengan pengobatan tradisional. 

Para ahli kesehatan terbaik meng- akui fakta ini. Ilmu kesehatan yang mereka kuasai merupakan hasil dari analogi, eksperimentasi, ilham/wangsit, visi dan hipotesis. Sebagian di antara mereka menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dipelajari lewat dunia binatang. 

Misalnya, mereka mengamati kucing yang menelan hewan berbisa. Kemudian kucing itu menjilat minyak tanah di lampu untuk menetralisir bisa hewan yang dimakannya. Mereka juga mengamati seekor ular yang keluar dari liang dengan pandangan mata kabur. 

Kemudian ular tersebut menggosokkan matanya pada dedaunan adas untuk menyembuhkan matanya. Mereka juga mengamati beberapa burung yang meminum air laut ketika suhu tubuhnya terlalu panas. Masih banyak contoh serupa yang dilakukan para dokter dalam hal mengamati alam.

Ilmu kedokteran sebagaimana dikemukakan di atas tak seban- ding dengan wahyu yang diturunkan Allah kepada para utusan- Nya. Wahyu tersebut memberi informasi kepada Rasulullah tentang apa yang bermanfaat dan apa yang tidak berbahaya. Memban- dingkan pengobatan mereka dengan wahyu Ilahi ibarat memban- dingkan ilmu mereka dengan ilmu yang diwahyukan kepada Rasulullah. 

Para nabi memberi kita pengobatan yang tidak dapat dipahami atau dicapai oleh para dokter melalui eksperimen, hipotesis dan teori, yaitu pengobatan psikologis dan spiritual. Pengobatan dengan memperkuat hati serta bersandar dan tawakal kepada Allah, mencari perlindungan, bersikap rendah hati dan memperlihatkan kelembutan hati di hadapan-Nya, memohon kepada-Nya, beramal sholeh untuk meraih kasih sayang Nya dan berdo'a kepada Allah. 

Juga dengan bertobat kepada Allah, memohon ampunan-Nya, melakukan kebaikan terhadap makhluk-Nya, serta membantu mereka yang sangat membutuhkan dan yang menderita. Pengobatan-pengobatan ini telah diuji coba oleh berbagai bangsa dan terbukti keman- jurannya. Para dokter tidak pernah berhasil memberikan resep serupa, baik melalui eksperimen atau observasi ilmiah.

Kami sendiri telah menguji pengobatan-pengobatan ini dan menemukan bahwa pengobatan ini berdampak lebih kuat dibandingkan dengan jenis obat fisik apa pun. Membandingkan obat-obatan Rasulullah dengan obat para dokter bagaikan membandingkan obat tradisional dengan obat modern.

Ini sesuai dengan hukum Ilahi, bahwa hati yang terhubung dengan Allah -Pencipta penyakit dan penyembuhannya serta penguasa segala urusan dan semua orang- membutuhkan obat khusus, yakni yang tak dibutuhkan oleh hati yang jauh dari Tuhan mereka. Jika hati lebih kuat (secara spiritual), ia akan bekerja mengalahkan penyakit. 

Bagaimana mungkin orang dapat menyangkal bahwa penyembuhan paling efektif bagi penyakit yang menimpa hati terjadi melalui perasaan senang dan bahagia ketika mendekatkan diri kepada Tuhan, mencintai dan meng- ingat-Nya secara total, mengabdi dan menaruh perhatian kepada- Nya, bergantung kepada-Nya, dan memohon bantuan-Nya? 

Hanya orang-orang sangat bodoh yang mengingkari fakta ini, yaitu orang-orang yang otaknya tumpul, pemahamannya buruk, serta mereka yang sangat jauh dari Allah dan dari pengetahuan tentang hakikat manusia. Insya Allah, kami akan mengungkap alasan mengapa surat al-Fatihah dapat menghilangkan efek sengatan beracun, yang memungkinkan orang yang terkena sengatan racun bebas dari rasa sakit.

Ada dua macam obat Rasulullah. Kami akan membahasnya serinci mungkin, sesuai dengan keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan sumber-sumber yang kami miliki. Kami hanya mengandalkan Allah bagi semua persoalan baik dan benar. Kami memohon kepada-Nya, karena Dia Maha Mulia dan Maha Pemberi.(sl01)
Komentar
Mari berkomentar secara cerdas, dewasa, dan menjelaskan. #JernihBerkomentar
  • Ini Petunjuk Rasulullah Untuk Mengobati Diri Sendiri

Iklan