Suluah.id - Sebelum kita memasuki kota Payakumbuh di Kabupaten Limo Puluah Koto dijumpai nagari Koto Nan Ampek. Konon menurut cerita, Koto Nan Ampek diambil dari sebuah legenda yang terjadi di nagari itu.
Pada zaman dahulu, daerah-daerah di Minangkabau diperintah oleh raja-raja kecil, begitu pula daerah ini. Menurut kabar, raja ini sangat kaya dan disayangi seluruh rakyat karena memerintah dengan adil.
Demikian melimpah kekayaannya sehingga ternak yang berkembang biak dibiarkan saja lepas di lapangan-lapangan yang luas, dan bahkan ada yang berkeliaran di dalam hutan. Walau demikian, tidak ada orang yang mau mencuri ternak raja itu lantaran kebaikannya.
Pada suatu saat, raja yang memiliki beberapa orang putri, bermaksud memancang gelanggang dengan tujuan mencarikan jodoh untuk anaknya yang tertua. Maka disebarluaskanlah undangan ke seluruh daerah, mengharapkan kedatangan putra-putra raja yang berkuasa di kala itu.
Untuk tujuan pembukaan gelanggang ini, raja menyembelih puluhan ekor ternaknya, termasuk beberapa ekor kerbau yang besar-besar. Disepakati bahwa kerbau yang disembelih itu sebanyak lima ekor yang besar-besar,
Untuk menangkap kerbau yang lima ekor ini, diperintahkanlah rakyat mencarinya dengan memasuki lapangan yang luas serta hutan yang lebat.
Setelah beberapa hari penduduk mencarinya, tidak juga dijumpai kerbau yang diinginkan. Tetapi lantaran mematuhi perintah raja maka pencarian kerbau tersebut diteruskan juga. Dengan bersusah payah, akhirnya rakyat dapat juga menemukan kumpulan kerbau yang sudah berkurang satu ekor.
Saat menemukan keempat kerbau itu, berkatalah salah seorang rakyat yang turut mengadakan pencarian: "Koto Nan Ampek" (yang dimaksudkan penduduk itu ialah, ini dia yang empat ekor). Daerah tempat kerbau-kerbau itu ditemukan kemudian dinamakan daerah Koto Nan Ampek.
Pencarian terhadap kerbau yang satu lagi atau yang paling besar stan dilanjutkan. Tidak jauh dari daerah Koto Nan Ampek ini ditemui pulalah yang seekor lagi.
"Koto Nan Gadang," demikianlah kata salah seorang penduduk yang pertama kali melihatnya (inilah yang besar). Maka daerah dimana kerbau yang besar itu dijumpai dinamakan pula Kenagarian Koto Nan Gadang. Kenagarian Koto Nan Gadang ini kita jumpai sekarang di tengah-tengah Kota Payakumbuh atau sekitar pasar.(*)