Tanah Datar, suluah.id - Bupati Kabupaten Tanah Datar Eka Putra ajak para orang tua untuk terus meningkatkan pemahaman Agama Islam dan Adat Minangkabau kepada anak dan kemenakannya, mengingat hal itu sangat penting dan sejalan dengan filosofi Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
"Mari,kita didik anak-anak dengan terus memperdalam ilmu agama, mencintai Al-Quran dengan membacanya hingga hafal (hafizh Al-Quran) dan juga ilmu adat atau pengetahuan tentang adat Minangkabau sebagai jati diri kita orang Minang,"kata Eka.
Hal itu disampaikannya ketika menghadiri Silaturrahi Akbar Perkumpulan Keluarga Luhak Tanah Datar (PKLTD) Rantau Sumatera Utara, Sabtu sore (8/7/2023) di Rumah Gadang BM3 Sumatera Utara.
Silaturrahmi Akbar PKLTD tersebut juga turut dihadiri Ketua DPRD Tanah Datar Roni Mulyadi Dt. Bungsu, Asisten Administrasi Jasrinaldi, Kepala Dinas Kominfo Yusrizal, Kepala RSUD M. Ali Hanafiah dr. Nurman, Ketua TP-PKK Ny. Lise Eka Putra, Ketua IKA DPRD Ny. Frida Roni Mulyadi itu juga diisi ceramah adat oleh Tengku Irwansyah Angku Dt. Katumanggungan.
Pada kesempatan itu Bupati Eka Putra juga menyatakan jika perlu di perantauan diselenggarakan seminar adat bagi anak kemenakan dan generasi muda Tanah Datar seperti sumbang duo baleh, kapan perlu didatangkan narasumber dari ranah.
Terkait pembangunan di daerah, disampaikan Bupati Eka Putra banyak program pembangunan yang dilakukan dan juga perbaikan ekonomi masyarakat dengan melahirkan berbagai Program Unggulan (Progul) seperti progul satu nagari satu event, bajak sawah gratis, kuota pupuk bersubsidi, perbaikan jaringan irigasi, ansuransi tani dan ternak, makan rendang guna membasmi rentenir dan progul dibidang pelayanan publik serta progul keagamaan satu rumah satu hafizh/hafizah serta inovasi lainnya untuk kesejahteraan masyarakat.
"Dari berbagai upaya dan usaha yang kita lakukan, Kabupaten Tanah Datar banyak mendapatkan prestasi dari Pemerintah Pusat seperti baru baru ini Terbaik Pertama di wilayah Sumatera dibidang pengendalian inflasi daerah, Penghargaan dari Kementerian Pertanian atas Kepedulian Pemerintah Daerah pada sektor pertanian, penghargaan Manggala Karya Kencana (MKK) kategori Gubernur/Bupati/Wali kota yang peduli terhadap pengendalian penduduk dan penurunan angka stunting, dan banyak lagi prestasi yang diraih,"jelasnya.
Sebelumnya,Ketua Umum Perkumpulan Keluarga Luhak Tanah Datar (PKLTD) Sumut Mark Yunan Sirhan menyampaikan rasa syukur dan ucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati, Ketua DPRD dan rombongan pada acara silaturrahmi akbar dengan tema, "Dengan silaturrahmi akbar kita jadikan Perkumpulan Keluarga Luhak Tanah Datar (PKLTD) Rantau Sumatera Utara sebagai Kekuatan Agama & Budaya Minang di Sumatera Utara," tersebut.
Yunan sebut warga Tanah Datar yang ada di Sumut lebih kurang 3.000 KK, terbanyak di Gunung Sitoli dan mayoritas dari Malalo. Di Kota Medan didominasi dari Nagari Tabek, Padang Ganting dan Atar dan kebanyakan pedagang bumbu dan usaha foto copy. Dan pada umumnya warga Tanah Datar di Sumut 90% pedagang dan 10% ASN dan pegawai swasta.
"Saya selaku orang Tanah Datar, sudah hampir 25 tahun aktif dalam kepengurusan PKLTD selalu mengajak warga Tanah Datar untuk bergabung dengan organisasi sosial ini bagi yang belum bergabung, karena banyak manfaat yang dapat dirasakan di sini," ujarnya.
"Kami dirantau juga terus mengikuti perkembangan kampung halaman Tanah Datar, kalau boleh Saya bicara disini, segudang prestasi sudah diraih oleh Bapak Bupati kita. Baru-baru ini penghargaan dari BKKBN Pusat di Palembang, Saya tau tidak henti-hentinya Tanah Datar meraih penghargaan," tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua BM3 Sumatera Utara H.Syahruddin, Bupati Eka Putra Luar biasa tidak hanya tuai banyak prestasi juga fokus bangun komunikasi dengan para perantau, ini saja 2400 KM jalan darat yang ditempuh mulai dari Palembang, Jambi dan sampai di Kota Medan.
Dikatakan Syahruddin, kegiatan silaturrahmi akbar ini patut disyukuri apalagi berbicara tentang adat karena saat ini banyak terjadi kendala di negara ini terkait kegiatan kemasyarakatan karena masih kurangnya pemahaman adat.
Dengan tema yang diangkat dalam silaturrahmi akbar ini dan dengan mendatangkan juga tokoh adat dapat menambah wawasan bagi paguyuban dan masyarakat Tanah Datar khususnya dan Minang umumnya. (hms)