Pesisir Selatan, suluah.id - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mengaku telah mendapat laporan terkait bencana banjir dan tanah lonsor yang melanda 3 daerah di Sumbar, pasca tingginya intensitas hujan pada kamis malam kemaren. Ia menyebut, saat ini telah memerintahkan jajarannya untuk bersiaga sembari terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk penanganan masalah ini.
"Kita telah tugaskan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi untuk bersiaga dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait," ungkap Mahyeldi disela-sela kegiatannya di Painan Kab. Pesisir Selatan. Jum'at (14/07/2023).
Ia menjelaskan, berdasarkan laporan sementara dari Kapel BPBD Prov. Sumbar ada 3 daerah yang terdampak cukup serius akibat tingginya intensitas hujan pada kamis malam kemaren. Yakni Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Agam.
Kota Padang, terdapat banyak titik lokasi yang mengalami banjir dan 1 lokasi pohon tumbang di area By Pass, serta juga terdeteksi ada 2 titik lonsor. Kemudian di Kabupaten Padang Pariaman, ia mendapat laporan terdapat juga mengalami hal yang sama, 5 titik mengalami banjir, 2 titik lonsor dan 1 titik pohon tumbang.
Selanjutnya, Kab. Agam berdasarkan laporan sementara yang kami terima juga terdapat 1 titik banjir yang berlokasi di jorong muko-muko Nagari Koto Malintang Kec. Tanjung Raya, 9 titik mengalami lonsor. Khusus di Kab. Agam ini, ia menyebut ada 2 orang warga Jorong Pantas yang sampai saat ini belum ditemukan keberadaannya.
"Untuk korban jiwa, sampai saat ini kita belum mendapat laporan apakah ada atau tidak. Tapi kita berharap, itu jangan sampai terjadi," ujar Gubernur Mahyeldi.
Selanjutnya, ia berharap dalam situasi seperti ini, semua pihak dapat saling berkolaborasi dan mengambil peran sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan mengedepankan keselamatan jiwa pribadi dan warga, menurutnya itu penting agar situasi dapat tetap terkendali.
Mengingat kondisi cuaca masih sulit diprediksi, kita menyarankan masyarakat untuk tetap berhati-hati dan segera mengungsi ketempat yang lebih aman, jika hujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi.
"Kami menghimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati, keselamatan jiwa adalah hal utama," tegas Mahyeldi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kapel) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Sumbar, Rudy Rinaldy mengatakan saat ini pihaknya terus bersiaga dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memantau perkembangan situasi di lapangan.
"Sesuai arahan Gubernur, saat ini kami terus melakukan pantauan sembari berkoordinasi dengan Dinas BMCKTR, BPBD Daerah, Tagana, Tim Sar, BMKG, PMI dan pihak TNI POLRI," ungkap Rudy.
Ia berharap, situasi dapat segera terkendali agar masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti semula. Terakhir Ia mengaku, untuk data detail jumlah korban dan kerugian belum bisa dilaporkan karena masih dalam proses penghimpunan oleh pihak BPBD daerah. (Rel)