Payakumbuh, suluah.id - Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Harneli Mahyeldi kembali mengingatkan para istri kepala daerah dan pengurus berbagai organisasi wanita kabupaten dan kota se Sumbar agar persoalan stunting harus menjadi perhatian bersama menuju Indonesia Zero Stunting pada 2030.
Hal itu ditegaskan Ummi, sapaan akrab Harneli, dalam sambutannya saat membuka pertemuan istri kepala daerah (Iskada) di Kota Payakumbuh, Senin (10/7/2023).
"Pertemuan bulanan ini selain silaturahim, juga ada nilai tambah informasi dan pengetahuan sesuai situasi terkini. Apalagi setelah memperingati hari keluarga nasional, keluarga keren cegah stunting. Ini menjadi agenda nasional tentang pentingnya keluarga, sebagai sumber kekuatan berbangsa dan bernegara. penyokong utama cegah stunting," ungkap Ummi.
Dijelaskan Ummi lebih lanjut, stunting bisa diatasi bersama jika seluruh stakeholder sama-sama peduli untuk meminimalisir stunting, karena berdampak pada keluarga, dan pemerintah.
"Makanan bergizi itu tidak harus mahal, tidak harus daging, tapi pemahaman ibu-ibu yang penting anaknya makan, itu berbahaya pada tumbuh kembang anak. Gizi ada pada telur, tempe, tahu atau sayur mayur yang mungkin bisa ditanam dirumah masing-masing. Disinilah peran PKK kepada masyarakat," jelas Ummi.
Ummi menambahkan, pencegahan stunting juga bisa dimulai sejak seribu hari pertama kehamilan. Dan, mengingatkan untuk selalu menerapkan BAGIMU, bahagia anak, beri gizi yang cukup dan stimulasi yang tepat demi masa depan anak yang lebih cemerlang.
"Kita bersyukur, lima kabupaten kota dari Sumbar meraih penghargaan Menggala Karya Kencana untuk kecepatan penurunan angka stunting, yakni Kabupaten Agam, Pasaman Barat, Padang Panjang, Padang Pariaman, Sijunjung, dan Dharmasraya. Semoga generasi penerus di Sumbar terbebas dari stunting.
Pertemuan Iskada di Kota Payakumbuh dihadiri pengurus dari berbagai organisasi wanita dari 19 kabupaten dan kota se Sumbar, diantaranya dari TP PKK, BKOW, BKKS, Dekranasda, dan Bundo Kanduang.(rel/bd)