Padang Panjang, suluah.id – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meninjau implementasi Madrasah Ramah Anak (MRA) ke Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Sumatera Barat pada Selasa (12/9/2023).
Tinjauan ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana pesantren tersebut telah menerapkan konsep MRA yang mengedepankan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak.
Wakil Ketua KPAI, Dr. Jasra Putra, S.Fil.I,.M.Pd, mengatakan bahwa Pondok Pesantren Kauman memiliki keunikan tersendiri dan mesti disinggahi.
“Kauman adalah asset Kota Padang Panjang yang mesti kita promosikan,tempo lalu baru mendapat gelar Madrasah Siaga Kependudukan Provinsi Sumatera Barat. Ada lima kota yang KPAI tinjau yakninya Surabaya, Balikpapan, Denpasar, Surakarta serta Padang Panjang.
Adapun tujuan dari MRA sendiri adalah untuk memenuhi, menjamin serta melindungi hak anak serta memastikan bahwa satuan Pendidikan mampu mengembangkan minat, bakat dan kemampuan anak”, terang Alumni Kauman Muhammadiyah Padang Panjang tersebut.
Selain itu beliau juga menambahkan terdapat 6 Komponen MRA yaitu (1) Kebijakan MRA; (2) Guru dan Tenaga Kependidikan terlatih Konvensi Hak Anak; (3) Proses belajar yang ramah anak; (4) Sarana Prasarana Ramah Anak; (5)Partisipasi Anak, dan; (6) Partisipasi Orang Tua, Lembaga Masyarakat, Dunia Usaha, Stakeholder lainnya dan Alumni.
Dalam kesempatan yang sama Analis Pengawasan dan Hubungan Kelembagaan KPAI - Dr. Sander Dicky Zulkarnaen, M.Psi mengungkapkan “Untuk meminimalisir Kekerasan terhadap ini dilakukan kolaborasi dengan berbagi kementrian dan instansi. Nanti kita akan berikan instrument kepada Pihak Kauman untuk diisi sehingga kita bisa melihat Potret MRA dari Kauman sehingga nantinya akan menjadi Pilot Project” , ucapnya.
Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh Perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Panjang, Kantor Kementerian Agama Kota Padang Padang Panjang, Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DINSOS P2KBP3A) Kota Padang Panjang.
Kunjungan KPAI ke Pontren Kauman disambut baik oleh Mudir Kauman, Dr. Derliana MA, mengatakan bahwa Kauman senantiasa berupaya untuk mewujudkan MRA di Pontren Kauman.
"Kami sangat mengapresiasi kehadiran KPAI di sini. Kami berharap dapat mendapatkan masukan dan bimbingan dari KPAI untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan kami kepada santri-santri kami. Kami juga ingin berbagi pengalaman dan best practice yang telah kami lakukan dalam menerapkan MRA di pesantren ini," ujarnya.
Salah satu contoh MRA yang telah dilakukan oleh Pontren Kauman adalah dengan menyediakan fasilitas dan sarana prasarana yang memadai dan nyaman bagi santri. Di antaranya adalah asrama yang bersih dan sehat, ruang belajar, perpustakaan yang lengkap dan modern, laboratorium komputer dan bahasa, lapangan olahraga, kantin sehat, klinik kesehatan, kotak curhat.
Selain itu, Pondok Pesantren Kauman juga memberikan kesempatan kepada santri untuk mengembangkan minat dan bakat mereka melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti seni, musik, olahraga, jurnalistik, desain grafis, robotic, Web programming, bahasa asing, dan lain-lain.(SEA)