Suluah - Pariaman, sebuah kota di Provinsi Sumatra Barat, memiliki banyak tradisi unik dan menarik, salah satunya adalah tradisi Bajapuik. Tradisi ini merupakan tradisi pernikahan adat Minangkabau yang dilakukan oleh masyarakat di Pariaman.
Dalam tradisi Bajapuik, pihak perempuan akan memberikan uang atau barang yang bersifat ekonomis kepada pihak laki-laki sebelum pernikahan dilangsungkan. Uang atau barang tersebut disebut sebagai "uang japuik".
Dalam tradisi Bajapuik, pihak perempuan akan memberikan uang atau barang yang bersifat ekonomis kepada pihak laki-laki sebelum pernikahan dilangsungkan. Uang atau barang tersebut disebut sebagai "uang japuik".
Tradisi Bajapuik memiliki beberapa makna, di antaranya:
- Makna penghargaan
- Makna kesetaraan
- Makna silaturahmi
Tahapan Tradisi Bajapuik
Tradisi Bajapuik memiliki beberapa tahapan, di antaranya:
- Maantaan Asok/Marantak Tanggo
- Maantan Tando/Batimbang Tando
- Bakampuang Kampuangan
- Manjapuik Marapulai
- Akad Nikah
- Baralek
- Manjalang
- Manduo Jalang
Dalam tradisi Bajapuik, peran ninik mamak sangat penting. Ninik mamak merupakan pemimpin adat di Minangkabau. Mereka bertanggung jawab untuk mengurus segala keperluan pernikahan, termasuk menentukan jumlah uang japuik.
Tradisi Bajapuik merupakan tradisi yang penting bagi masyarakat Pariaman. Tradisi ini merupakan simbol penghargaan, kesetaraan, dan silaturahmi. Oleh karena itu, penting untuk melestarikan tradisi ini agar tidak hilang ditelan zaman.
Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan tradisi Bajapuik:
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan tradisi Bajapuik dapat terus dilestarikan dan menjadi warisan budaya yang patut dibanggakan oleh masyarakat Pariaman.(tsb)
- Pemerintah daerah dapat memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan tradisi Bajapuik.
- Masyarakat, khususnya generasi muda, perlu didorong untuk mempelajari dan memahami tradisi Bajapuik.
- Tradisi Bajapuik dapat dikemas menjadi lebih menarik agar dapat menarik minat generasi muda.