suluah.id - Di tengah tragedi tenggelamnya RMS Titanic, kisah dua miliuner, John Jacob Astor IV dan Isidor Straus, bersinar terang, menawarkan inspirasi dan pelajaran berharga tentang nilai-nilai moral yang melampaui kekayaan dan bahkan nyawa.
John Jacob Astor IV, seorang pengusaha kaya raya dengan kekayaan setara 30 Titanic, dihadapkan pada pilihan hidup dan mati. Di tengah kepanikan dan kekacauan, ia memilih untuk melepaskan tempatnya di sekoci penyelamat demi menyelamatkan dua anak yang ketakutan. Keputusannya untuk memprioritaskan keselamatan orang lain di atas dirinya sendiri, meskipun dia mampu membeli jalan keluar, menunjukkan kekuatan moralnya yang luar biasa.
Isidor Straus, salah satu pemilik Macy's, department store terbesar di Amerika, dan istrinya, Ida, juga menunjukkan keberanian dan integritas yang luar biasa. Ketika ditawarkan tempat di sekoci penyelamat, Isidor dengan tegas menolak, menyatakan bahwa dia "tidak akan pernah naik ke sekoci penyelamat sebelum pria lain." Ida, dengan penuh pengorbanan, mengikuti jejak suaminya, memberikan tempatnya kepada pelayan mereka dan memilih untuk menghabiskan saat-saat terakhir hidupnya bersama Isidor.
Kisah Astor dan Straus, di tengah tragedi yang merenggut banyak nyawa, menjadi pengingat bahwa nilai-nilai moral seperti keberanian, pengorbanan, dan rasa kemanusiaan jauh lebih penting daripada kekayaan dan harta benda. Di saat genting, mereka menunjukkan bahwa karakter dan integritas manusia adalah harta karun yang tak ternilai.
Tragedi Titanic bukan hanya kisah tentang tenggelamnya sebuah kapal, tetapi juga tentang kekuatan jiwa manusia. Kisah Astor dan Straus, dan banyak pahlawan tak dikenal lainnya, menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan kemanusiaan, bahkan di saat-saat tersulit.
Kisah Astor dan Straus adalah pengingat bahwa bahkan di tengah tragedi, kita selalu memiliki pilihan untuk menunjukkan sisi terbaik kemanusiaan. Mari kita jadikan kisah mereka sebagai inspirasi untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan menjadi agen perubahan positif di dunia.(nn)