Iklan

Tradisi Manumbuak Jawek di Nagari Durian Tinggi

01 Juli 2024, 15:44 WIB


suluah.id - Di Nagari Durian Tinggi, terdapat sebuah tradisi yang telah lama dijalankan oleh masyarakat setempat menjelang Lebaran, yaitu "Manumbuak Jawek" atau dikenal juga sebagai "Tumbuak Sambuik". Tradisi ini merupakan proses menumbuk beras ketan yang kemudian akan diolah menjadi berbagai kue tradisional seperti Lopek, Bika, dan lainnya.

Dalam pelaksanaan Manumbuak Sambuik, alat yang digunakan terdiri dari dua alu (penumbuk) dan satu lesung (wadah). Setiap sesi diikuti oleh empat peserta yang menumbuk secara bergantian. Masing-masing peserta akan menumbukkan alu ke dalam lesung sebanyak dua atau tiga kali sebelum giliran berpindah ke peserta berikutnya. Salah satu tantangan utama dari tradisi ini adalah memastikan bahwa alu yang ditumbukkan ke dalam lesung tidak saling berbenturan, sehingga membutuhkan koordinasi yang baik antara peserta.




Namun, seiring berjalannya waktu, alu dan lesung semakin jarang ditemui di masyarakat karena tepung ketan kemasan kini sudah banyak tersedia di pasaran. Meskipun demikian, upaya untuk melestarikan tradisi ini terus dilakukan oleh masyarakat Nagari Durian Tinggi.

Selain tradisi Manumbuak Sambuik, siang itu juga diadakan Festival Kuliner Tradisional Nagari Durian Tinggi. Beberapa kuliner khas yang ditampilkan antara lain:
1. Rendang Paku (Pakis) Kinco Ayam
2. Ampiang
3. Rendang Daging
4. Aneka jenis kuliner lainnya

Kegiatan ini diinisiasi oleh Bundo Kanduang Durian Tinggi dan didukung penuh oleh Pemerintah Nagari Durian Tinggi. Festival ini berjalan dengan meriah, menarik antusiasme peserta dan masyarakat yang ramai datang meskipun sempat diguyur hujan.




Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mewariskan nilai-nilai budaya yang hampir dilupakan oleh generasi sekarang. Bapak Mardius, salah satu peserta, mengungkapkan, "Melihat kegiatan ini, saya merasa berada di tahun 1960-an." Hal ini menunjukkan betapa kuatnya nuansa nostalgia yang dihadirkan oleh kegiatan tersebut.

Selain itu, Kepala Jorong Bintungan Sakti, Bapak Bakri, menambahkan, "Kegiatan ini tidak hanya mewariskan nilai tradisional, tetapi juga untuk menjalin silaturahmi antar bundo kanduang, antar soko, dan suku." Hal ini mempertegas pentingnya kegiatan ini dalam mempererat hubungan sosial dan kekeluargaan di masyarakat.




Kegiatan yang dipandu oleh Ibu Bidan Mildawati, yang juga Anggota Bamus Nagari Durian Tinggi, mendapat respon positif dari Bundo Kanduang Kecamatan Kapur IX dan Bundo Kanduang Kabupaten Lima Puluh Kota. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berdampak positif di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat yang lebih luas.

Tradisi Manumbuak Jawek dan Festival Kuliner Tradisional di Nagari Durian Tinggi adalah contoh nyata bagaimana masyarakat berusaha melestarikan dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada generasi muda. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan tradisi ini akan terus hidup dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Nagari Durian Tinggi.(budi)
Komentar
Mari berkomentar secara cerdas, dewasa, dan menjelaskan. #JernihBerkomentar
  • Tradisi Manumbuak Jawek di Nagari Durian Tinggi

Iklan